Sabtu, 08 Maret 2008

PENYEJUK HATI.

Indahnya Pemandangan Alam
asam dan garam kehidupan
Cinta artinya penghambaan orang yang mencintai kepada yang dicintai.Cinta yang tulus mengharuskan penunggalan sang kekasih,tidak menciptakan persekutuan antara dirinya dengan yang lainnya dalam kecintaannya itu.Namun bagaimanakah dapat kita bahagikan cinta di dalam diri yang lemah ini agar tidak termasuk di dalam golongan yang di firmankan oleh Allah di dalam surah Al-Baqaroh ayat : 165



ّّDan di antara manusia ada yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah.Mereka mencintaiNya sebagaimana mereka mencintai Allah .Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.``

Mereka mencintai anak dan isteri lebih daripada sang kekasih yang termulia yang telah mencipta dan mengurniakan segala rahmatNya kepadanya . Di dalam kehidupan yang serba moden dan dipenuhi dengan kemudahan, manusia terlalu sibuk mengejar kekasih lain, seperti harta dan pangkat yang hanya merupakan tipu daya kehidupan yang fana.Lipatan sejarah telah membuktikan kepada kita akan perlunya kasih itu ditujukan kepada Allah Contohnya , tatkala Nabi Ibrahim alaihissalam dikurniakan dengan anaknya Ismail alaihissalam dan cinta beliau sudah mula untuk condong kepada anaknya maka Allah s.w.t telah memerintahkan kepadanya agar menyembelih anaknya untuk membuktikan pengorbanan yang sejati kepada sang kekasih yang tunggal.Sesungguhnya kemanisan iman itu tidak akan dirasakan kecuali dengan ditujukan segala jiwa dan raga